Cara Memulai Bertanam dan Budidaya Tanaman Pohon Coklat
Indonesia memang berlimbah dengan segala kekayaan alamnya. Bermacam kebun buah bisa kita temukan di berbagai daerah. Baik kebun buah skala kecil maupun skala besar. Salah satu tanaman yang biasa terdapat di sebuah kebun yang luas adalah coklat. Coklat umumnya ditanam dalam jumlah yang banyak sama halnya seperti pohon kopi.Bagi Anda yang punya lahan cukup luas, bertanam dan budidaya coklat ini bisa menjadi pilihan, karena coklat punya nilai jual yang tinggi. Budidaya coklat memang telah lama dikenal di Indonesia sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan akan komoditi ini, namun pada kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa produksi dari tanaman coklat ini semakin mengalami penurunan.
Penurunan produksi ini menurut beberapa ahli berpendapat bahwa bertanam coklat saat ini masih menggunakan tanaman-tanaman tua yang produktivitasnya semakin berkurang bahkan banyak tanaman yang sudah terserang hama penyakit yang menahun seperti penyakit PBK dan penyakit lainnya.
Lees meer »
PENDAHULUAN:
- Okulasi Hijau (Green
Budding) tanaman karet,
dilaksanakan untuk mempercepat
memperoleh bahan tanaman di
lapangan.
- Dengan cepatnya diperoleh
bahan tanaman, berarti cepatnya
pula dapat dilaksanakan
pertanaman di lapangan.
Disamping itu biaya pengadaan
bibit dapat diturunkan/tertekan
dari pada pengadaan bibit dengan
cara convensionil.
- Selanjutnya akan diperoleh
waktu yg banyak/panjang suatu
persemaian dapat di okulasi
mula-mula dengan okulasi hijau
pada umur batang sawah 3 - 8
bulan selanjutnya setelah
batang bawah berumur 9 bulan
dilakukan okulasi convensionil
(Brown Budding).
Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia, karena kakao
termasuk salah satu dari tiga komoditas dari sektor perkebunan yang
memberikan sumbangan devisa yang sangat tinggi yaitu dengan nilai
sebesar US $ 701 juta. Kualitas kakao Indonesia tidak kalah dari
beberapa Negara produsen kakao seperti dari Ghana. Jika kakao Indonesia
diproses secara fermentasi maka rasa dan aromanya tidak kalah dengan
kakao yang berasal dari Ghana. Kakao Indonesia memiliki keunggulan yaitu
tidak mudah meleleh sehingga dapat digunakan untuk proses blending.
Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang dapat memberikan
kontribusi untuk peningkatan devisa Indonesia. Indonesia merupakan salah
satu negara pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading (38,3%) dan
Ghana (20,2%) dengan persentasi 13,6%. Permintaan dunia terhadap
komoditas kakao semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hingga tahun
2011, ICCO (International Cocoa Organization) memperkirakan produksi
kakao dunia akan mencapai 4,05 juta ton, sementara konsumsi akan
mencapai 4,1 juta ton, sehingga akan terjadi defisit sekitar 50 ribu ton
per tahun (Suryani, 2007). Kondisi ini merupakan suatu peluang yang
baik bagi Indonesia karena sebenarnya Indonesia berpotensi untuk menjadi
produsen utama kakao dunia.
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung
zat warna antosianin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode
ekstraksi terhadap total antosianin rosela (Hibiscus sabdariffa L.).
Dalam penelitian ini
dilakukan ekstraksi pigmen antosianin melalui metode maserasi 5°C, 25°C dan
soxhletasi, penentuan panjang gelombang maksimum ekstrak hasil isolasi dan penentuan
total antosianin. Dari penelitian yang sudah dilakukan terhadap ekstrak bunga rosela
(Hibiscus sabdariffa L.) didapatkan rendemen dari maserasi 5°C sebesar 15,1%, maserasi
25°C sebesar 17,7%, dan soxhletasi sebesar 10,4%. Pengukuran λmax menunjukan
bahwa panjang gelombang maksimum