Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia, karena kakao
termasuk salah satu dari tiga komoditas dari sektor perkebunan yang
memberikan sumbangan devisa yang sangat tinggi yaitu dengan nilai
sebesar US $ 701 juta. Kualitas kakao Indonesia tidak kalah dari
beberapa Negara produsen kakao seperti dari Ghana. Jika kakao Indonesia
diproses secara fermentasi maka rasa dan aromanya tidak kalah dengan
kakao yang berasal dari Ghana. Kakao Indonesia memiliki keunggulan yaitu
tidak mudah meleleh sehingga dapat digunakan untuk proses blending.
Ada tiga jenis kakao yaitu, jenis pertama adalah jenis criollo.
Jenis ini merupakan tanaman kakao yang menghasilkan biji cokelat yang
mutunya sangat baik dan dikenal dengan cokelat mulia, ciri cirinya
adalah buahnya berwarna merah atau hijau, kulit buahnya tipis
berbintil-bintil kasar dan lunak. Biji buahya berbentuk bulat telur
beruuran besar dengan kotiledon berwarna putih pada waktu basah. Jumlah
jenis ini ada sekitar ± 7% dan dihasilkan di Indonesia, ekuador,
Venezuela, jamaika, dan Sri lanka.
Jenis kedua adalah jenis forestero, jenis ini merupakan
jenis tanaman kakao yang memiliki mutu sedang atau bulk kokoa. Ciri ciri
jenis ini adalah buahnya berwarna hijau, kulitnya tebal, biji buahnya
tipis atau gepeng dan kotiledonnya berwarna ungu pada waktu basah.
Jumlah jenis forestero adalah ± 93% dari produksi kakao dunia merupakan
jenis bulk yang dihasilkan di afrika barat, brasil dan dominika.
Jenis yang ketiga adalah jenis trinatario,jenis ini merupakan hybrida dari jenis criollo dengan jenis forestero secara alami, sehingga jenis ini sangat heterogen, kakao trinatario menghasilkan biji yang termasuk fine flavour cocoa ada yang termasuk bulk cocoa.
Buahnya berwarna hijau atau merah dan bentuknya bermacam-macam, biji
buahnya juga bermacam-macam dengan kotiledon berwarna ungu muda sampai
ungu tua pada waktu basah.
0 Responses so far.
Teken in op:
Plaas opmerkings (Atom)
Plaas 'n opmerking